
Mengenal Risiko Diet OCD yang Perlu Bunda Ketahui
Loves Diet – Risiko Diet OCD yang Perlu Bunda Ketahui, terutama jika Bunda atau keluarga berencana mencobanya. Diet OCD atau Obsessive Corbuzier’s Diet populer berkat Deddy Corbuzier. Diet ini melibatkan puasa ekstrem yang dipercaya dapat menurunkan berat badan secara cepat.
Ahli gizi dan olahraga, Jansen Ongko, MSc., RD menjelaskan bahwa diet OCD dapat meningkatkan hormon pertumbuhan. Hormon ini membuat seseorang tampak lebih muda, terutama pada awal puasa. Meski begitu, efek positif ini hanya terlihat pada puasa pertama dan kedua.
Namun, jika diet ini dilakukan dalam jangka panjang, risiko buruk bisa muncul. Berpuasa lebih dari 14 jam akan memicu produksi hormon kortisol. Hormon ini akan meningkatkan pemecahan protein yang mengarah pada penurunan massa otot.
Risiko Diet OCD pada Metabolisme Tubuh
Diet OCD dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, yang berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gangguan metabolisme ini menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, antara lain:
Menghambat Pertumbuhan
Bagi anak-anak dan remaja, diet OCD bisa sangat berbahaya. Diet ini mengganggu metabolisme tubuh yang memengaruhi proses pertumbuhan. Oleh karena itu, diet ini tidak disarankan untuk mereka yang masih dalam masa pertumbuhan.
Ketidakseimbangan Hormon
Salah satu efek samping utama dari diet OCD adalah ketidakseimbangan hormon. Diet ini dapat menurunkan kadar leptin (hormon kenyang) dan meningkatkan hormon kortisol. Hormon-hormon ini mempengaruhi berbagai perubahan tubuh, termasuk siklus menstruasi wanita.
Menurunkan Konsentrasi
Berpuasa dalam jangka waktu panjang, terutama tanpa sarapan, dapat mengurangi energi tubuh. Kondisi ini akan mengakibatkan seseorang merasa lesu, dan pada akhirnya, menurunkan konsentrasi saat beraktivitas. Kemampuan untuk bekerja atau fokus pada tugas juga bisa terpengaruh.
Gangguan Pencernaan dan Tidur
Gangguan pencernaan adalah risiko lain yang muncul akibat diet OCD. Kurangnya makanan yang masuk tubuh menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, perut kembung, dan asam lambung. Selain itu, kurangnya asupan makanan dapat mengganggu pola tidur seseorang.
“Baca juga: Rahasia Diet OCD untuk Wanita: Aturan, Manfaat, dan Tips Anti Gagal”
Efektivitas Diet OCD dalam Menurunkan Berat Badan
Jansen Ongko juga mengakui bahwa diet OCD efektif menurunkan berat badan dengan cepat. Namun, diet ini lebih cocok digunakan sesekali dan bukan untuk dijadikan gaya hidup jangka panjang. Jika dijadikan rutinitas, potensi gangguan kesehatan semakin besar.
“Simak juga: GoFood Releases 2024-2025 Culinary Trends: Nasi Ayam Remains a Favorite Dish”
Membatasi Penggunaan Diet OCD untuk Jangka Panjang
Jansen menyarankan agar diet OCD tidak dilakukan terus-menerus dalam jangka panjang. Sebaiknya, Bunda lebih bijak dalam mengatur pola makan yang lebih seimbang dan sehat. Diet OCD memang dapat memberikan hasil instan, tetapi membawa risiko yang tak bisa diremehkan.
Diet ini berisiko menyebabkan gangguan hormon, metabolisme, serta gangguan pada pencernaan dan tidur. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memikirkan baik-baik sebelum memutuskan untuk mengikuti diet ini.
Tanya Ahli Sebelum Mencoba Diet OCD
Sebelum mencoba diet OCD atau jenis diet ekstrem lainnya, Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. Dengan begitu, Bunda bisa mengetahui apakah diet ini cocok dengan kondisi tubuh. Pastikan juga untuk menghindari diet yang hanya mengandalkan puasa berlebihan.
Jadi, meskipun diet OCD menawarkan hasil cepat, Bunda perlu mempertimbangkan dampak jangka panjangnya pada kesehatan tubuh.
Leave a Reply