Apakah Diet OCD Aman? Ini Kata Ahli Gizi dan Dokter

Apakah Diet OCD Aman? Ini Kata Ahli Gizi dan Dokter

Loves Diet – Apakah Diet OCD Aman? Pertanyaan ini sering muncul di tengah tren gaya hidup sehat. Diet OCD diperkenalkan oleh Deddy Corbuzier pada tahun 2013. Metode ini menggunakan sistem jendela makan atau intermittent fasting. Terdapat beberapa variasi jendela makan, seperti 8 jam, 6 jam, 4 jam, bahkan puasa 24 jam. Selama jendela makan, seseorang bebas mengonsumsi makanan tanpa batasan kalori. Namun di luar waktu tersebut, hanya air putih yang diperbolehkan. Konsep ini dianggap membantu pembakaran lemak secara efisien. Prinsip utama diet ini adalah mengatur waktu, bukan membatasi jumlah makan.

Pendapat Ahli Gizi tentang Diet OCD

Banyak ahli gizi memberi pandangan berbeda mengenai diet ini. Beberapa menyatakan metode ini cukup efektif menurunkan berat badan. Namun, tidak semua tubuh cocok dengan sistem puasa berkala. Menurut ahli, hasil terbaik dicapai bila pola makan tetap bergizi seimbang. Kekurangan nutrisi bisa saja terjadi bila pemilihan makanan sembarangan. Asupan protein, serat, dan vitamin harus tetap diperhatikan selama jendela makan. Tubuh membutuhkan energi stabil untuk fungsi metabolisme harian. Ditekankan pentingnya berkonsultasi sebelum menjalankan metode ini secara ketat.

“Baca juga: Diet Paleo atau Keto: Pilih Mana untuk Hasil Terbaik?”

Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Meskipun populer, diet OCD tidak bebas risiko. Beberapa efek samping umum adalah lemas, pusing, dan penurunan konsentrasi. Puasa panjang bisa memicu gangguan lambung dan masalah pencernaan. Pada beberapa orang, pola tidur terganggu karena jam makan berubah drastis. Dikhawatirkan metabolisme tubuh akan terganggu bila dijalankan tanpa pengawasan. Orang dengan riwayat gangguan makan tidak dianjurkan melakukan diet ini. Wanita hamil dan penderita diabetes harus ekstra hati-hati. Konsultasi medis harus dilakukan sebelum mencoba diet ekstrem.

Pandangan Dokter Mengenai Keamanan Diet OCD

Para dokter menyarankan untuk memahami kebutuhan tubuh masing-masing. Sistem puasa bisa memberikan manfaat bila dijalankan dengan benar. Beberapa penelitian menunjukkan manfaat jangka pendek seperti penurunan berat badan. Namun, efek jangka panjang masih terus diteliti oleh para ilmuwan. Pemantauan kesehatan berkala disarankan jika metode ini diterapkan terus-menerus. Stamina fisik harus dijaga, terutama bagi pekerja aktif dan atlet. Ditekankan bahwa diet bukan hanya soal kurus, tetapi kesehatan menyeluruh. Tiap individu membutuhkan pendekatan berbeda dalam urusan gizi.

Tips Aman Menjalani Diet OCD

Awali dengan jendela makan 8 jam untuk adaptasi lebih mudah. Pastikan makan dalam jendela waktu tetap bergizi dan tidak berlebihan. Konsumsi cukup air putih sepanjang hari untuk mencegah dehidrasi. Hindari makanan cepat saji yang rendah nutrisi dan tinggi lemak jenuh. Tidur cukup agar tubuh mampu beradaptasi dengan sistem puasa. Lakukan olahraga ringan untuk menjaga kebugaran dan keseimbangan metabolisme. Perhatikan sinyal tubuh seperti lemas atau mual, itu tanda tubuh kelelahan. Catat perubahan berat badan dan energi secara rutin sebagai evaluasi.

“Simak juga: Diet Keto dan Kolesterol: Bagaimana Kadar LDL Bisa Meningkat”

OCD dan Gaya Hidup Seimbang

Diet OCD bukan solusi instan untuk menurunkan berat badan secara sehat. Keseimbangan antara makan, olahraga, dan istirahat tetap menjadi kunci utama. Jangan hanya fokus pada berat badan, perhatikan juga kebugaran dan imunitas. Pendekatan holistik lebih dianjurkan daripada sekadar tren diet viral. Setiap tubuh memiliki kebutuhan unik yang harus dihargai dan dipahami. Motivasi menjalani diet sebaiknya berasal dari keinginan hidup lebih sehat. Pemahaman terhadap diri sendiri akan menentukan keberhasilan jangka panjang. Tidak semua metode cocok untuk semua orang, penting untuk mendengarkan tubuh sendiri.

Loves Diet
https://lovesdiet.com

Leave a Reply