Mencoba Shawarma Vegetarian, Dagingnya Diganti Protein Soya

Love Diet – Shawarma selama ini dikenal sebagai makanan khas Timur Tengah yang berisi daging panggang yang diiris tipis. Namun kini, varian vegetarian juga mulai bermunculan, termasuk dalam perhelatan Jakarta Vegetarian Week 2025. Di acara tersebut, penikmat kuliner dapat mencicipi versi vegetarian dari shawarma, di mana daging diganti dengan bahan dasar protein soya.

Penyajian Tetap Menggoda Meski Tanpa Daging

Meski tidak menggunakan daging sapi atau ayam, penyajian shawarma vegetarian ini sangat menyerupai versi aslinya. Protein soya yang telah diolah sedemikian rupa dipanggang di alat berputar khas shawarma dan diiris tipis saat akan disajikan. Bahkan kulit rotinya pun dilapisi dengan telur dadar yang menambah tekstur dan cita rasa unik.

Sensasi Rasa yang Mengejutkan Penikmat Daging

Rasa dari shawarma vegetarian ini cukup mengejutkan. Meskipun berbahan dasar nabati, teksturnya terasa padat dan berserat, mirip seperti daging sapi sungguhan. Saat disantap bersama sayuran segar dan kulit roti yang hangat, kombinasi ini memberikan sensasi kebab yang nikmat dan menggugah selera.

Saus Kari India Tambah Kelezatan

Salah satu keistimewaan dari shawarma vegetarian ini adalah penggunaan saus kari India. Rasa karinya yang gurih dan sedikit pedas menyatu dengan sempurna bersama isian protein soya dan sayurannya. Meski begitu, cita rasa kari tidak terlalu tajam, sehingga tetap cocok untuk lidah yang belum terbiasa dengan rempah khas India.

Pilihan Saus Lain untuk Selera Berbeda

Bagi pengunjung yang kurang menyukai kari, tersedia juga alternatif saus lain seperti mayones atau saus asam manis. Kedua pilihan tersebut juga mampu menghadirkan pengalaman rasa yang berbeda tanpa menghilangkan karakter dari shawarma vegetarian itu sendiri. Penyesuaian saus ini membuat makanan semakin inklusif bagi berbagai preferensi rasa.

Harga Terjangkau dan Porsi Mengenyangkan

Dengan harga Rp 40.000 per porsi, shawarma vegetarian ini tergolong terjangkau. Ukurannya cukup besar dan cocok sebagai camilan sore atau makanan ringan saat bersantai. Festival ini menjadi bukti bahwa makanan sehat dan ramah lingkungan pun bisa lezat dan tetap memuaskan selera.