Menjalani Diet OCD, Adakah Efek Sampingnya?

Menjalani Diet OCD, Adakah Efek Sampingnya?

Love Diet – Diet OCD atau Obsessive Corbuzier’s Diet sempat populer berkat Deddy Corbuzier yang memopulerkannya sebagai metode puasa ekstrem untuk menurunkan berat badan. Meskipun dianggap efektif dalam mempercepat pembakaran lemak dan memicu hormon pertumbuhan, diet ini tetap memiliki efek samping yang patut dipertimbangkan. Terutama jika dilakukan dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis.

Hormon Pertumbuhan Tak Bertahan Lama

Salah satu alasan orang tertarik menjalani diet OCD adalah karena diyakini dapat meningkatkan hormon pertumbuhan. Namun, fakta medis menunjukkan bahwa hormon ini hanya aktif pada fase puasa pertama dan kedua. Setelah itu, efektivitasnya akan menurun, apalagi jika pola makan dan istirahat tidak seimbang.

Risiko Gangguan Hormon dan Kesehatan Wanita

Puasa lebih dari 14 jam seperti dalam diet OCD dapat memicu peningkatan hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres. Kondisi ini dapat menurunkan hormon leptin dan mengacaukan keseimbangan hormonal. Khusus pada wanita, efek ini dapat mengganggu siklus menstruasi dan memperburuk kondisi hormonal lainnya.

Bahaya untuk Anak dan Remaja

Diet OCD tidak disarankan untuk anak-anak dan remaja yang sedang berada dalam masa pertumbuhan. Gangguan metabolisme yang mungkin muncul dapat berdampak negatif terhadap proses tumbuh kembang. Kurangnya asupan nutrisi selama jam puasa dapat menghambat pertumbuhan tulang, otot, dan fungsi organ.

Pengaruh pada Konsentrasi dan Energi

Bagi pelajar atau pekerja kantoran yang membutuhkan konsentrasi tinggi, diet OCD bisa menjadi tantangan besar. Tidak sarapan di pagi hari dapat menyebabkan tubuh lemas, otak kurang fokus, dan akhirnya produktivitas menurun drastis. Akibatnya, kegiatan harian bisa terganggu hanya karena kurangnya energi dari makanan.

Gangguan Pencernaan dan Kualitas Tidur

Efek samping lain yang sering terjadi adalah masalah pencernaan seperti maag, perut kembung, atau sembelit. Saat tubuh beradaptasi dengan porsi makan yang lebih sedikit, sistem pencernaan bisa menjadi tidak stabil. Ditambah lagi, rasa tidak nyaman di perut bisa menyebabkan gangguan tidur, sehingga tubuh tidak dapat beristirahat secara optimal.

OCD Efektif Tapi Tidak untuk Jangka Panjang

Meskipun efektif dalam menurunkan berat badan secara cepat, diet OCD tidak disarankan sebagai gaya hidup permanen. Puasa ekstrem yang berkepanjangan bisa merusak keseimbangan tubuh. Oleh karena itu, jika ingin mencoba diet ini, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau ahli gizi untuk menyesuaikannya dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Alternatif Diet yang Lebih Aman dan Seimbang

Menurut Healthline, ada beberapa cara sehat yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan secara berkelanjutan. Misalnya, dengan mengonsumsi sarapan tinggi protein, menghindari minuman manis, dan minum air sebelum makan. Cara-cara ini terbukti ilmiah dan tidak menimbulkan efek samping jangka panjang.

Pentingnya Pola Makan dan Gaya Hidup Holistik

Selain itu, memilih makanan utuh, makan secara perlahan, dan mencukupi kebutuhan tidur juga sangat penting. Tidak kalah penting, hindari makanan olahan dan ukur berat badan secara rutin untuk memantau progres. Dengan menerapkan prinsip keseimbangan dan kesadaran, penurunan berat badan bisa dicapai secara sehat dan bertahan lama.

Loves Diet
https://lovesdiet.com

Leave a Reply