
Manfaat Diet Whole-Food Plant-Based untuk Penderita Penyakit Kronis
Love Diet – Diet berbasis pangan nabati utuh (whole-food plant-based diet/WFPB) kini menjadi pilihan medis unggulan dalam mengatasi penyakit kronis. Dokter jantung Dasaad Mulijono dari Bethsaida Hospital bahkan mencatat bahwa pola ini mampu memperbaiki kondisi jantung, hipertensi, dan gagal ginjal tahap awal secara signifikan, bukan sekadar meredakan gejala
Mengatasi Akar Penyakit, Bukan Hanya Gejala
Menurut Dasaad, pendekatan WFPB memungkinkan tubuh memperbaiki akar penyebab penyakit. Pasien jantung dan hipertensi menunjukkan perbaikan nyata tanpa bergantung pada obat jangka panjang. Ini sejalan dengan penelitian global yang membuktikan bahwa pola makan nabati sehat dapat mereversi atherosclerosis dan menurunkan tekanan darah
Mencegah dan Memulihkan Penyakit Ginjal & Jantung
Studi menunjukkan pasien gagal ginjal stadium awal yang menerapkan WFPB mengalami tekanan darah lebih stabil tanpa risiko hiperkalemia. Sementara itu, pasien jantung menunjukkan regresi plak dan LDL turun drastis—beberapa bahkan berada di kisaran aman di bawah 30 mg/dL
Baca Juga : Nathalie Holscher Minta Maaf usai Panen Hujatan Imbas Parodikan Kehamilan Erika Carlina
Menekan Inflamasi dan Risiko Penyakit Kronis
Diet nabati utuh kaya serat, antioksidan, dan fitonutrien. Oleh karena itu, pola ini efektif menekan peradangan sistemik, sehingga dapat melindungi terhadap diabetes, kanker, dan penyakit jantung koroner. Penelitian meta-analisis besar juga membuktikan bahwa diet nabati berkualitas tinggi berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kronis hingga 18%–20%
Pangan Lokal dan Ramah di Indonesia
Selain sehat, diet ini mudah diterapkan di Indonesia. Pasalnya, bahan nabati seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, umbi, serta sayur dan buah lokal melimpah. Bahkan, hidangan ringan seperti rujak bisa menjadi varian plant-based yang menarik dan sehat, tanpa bergantung impor
Alternatif Karbohidrat yang Lebih Baik
Dalam pola WFPB, nasi putih sering dihindari karena mengandung karbohidrat sederhana tinggi GL yang memicu lonjakan gula darah. Sebagai gantinya, nasi merah, coklat, umbi-umbian seperti ubi dan kentang dianjurkan. Sebab, mereka mengandung serat tinggi dan dicerna lebih lambat, mendukung kestabilan gula darah
Diet untuk Hidup Sehat Jangka Panjang
Beda dengan diet instan, WFPB adalah pendekatan berkelanjutan. Selain menurunkan berat badan, diet ini meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan risiko penyakit kronis di masa depan. Sejauh ini, Indonesia memiliki semua elemen—bahan pangan, budaya—untuk menjadikan pola ini gaya hidup sehat
Leave a Reply