
Diet Keto dan Manfaatnya bagi Pasien Kanker
Love Diet – Diet ketogenik semakin banyak dibicarakan, tak hanya di kalangan pecinta pola makan rendah karbohidrat, tetapi juga dalam dunia medis. Penelitian terkini mengungkap bahwa diet ini memberikan dampak besar bagi pasien kanker, baik secara fisik maupun emosional.
Mengurangi Lemak Tubuh dan Menstabilkan Metabolisme
Berdasarkan meta-analisis yang dilakukan pada sejumlah studi, diet keto terbukti efektif menurunkan lemak tubuh secara signifikan. Lemak visceral, yang menjadi pemicu berbagai penyakit kronis, ikut berkurang drastis. Selain itu, diet ini menurunkan kadar insulin dan gula darah, dua indikator penting dalam mengendalikan pertumbuhan sel kanker.
Baca juga : PPI Dunia Serukan Pemerintah Tegas Jaga Demokrasi dan Keadilan
Membantu Pasien Tidur Lebih Nyenyak
Salah satu masalah umum yang dialami pasien kanker adalah insomnia dan kelelahan. Pola makan ketogenik dapat membantu mengurangi kedua gejala ini. Banyak pasien melaporkan tidur lebih nyenyak dan tubuh terasa lebih segar setelah menjalani diet ini selama beberapa minggu.
Komposisi Ideal untuk Hasil Maksimal
Untuk mendapatkan hasil terbaik, diet ketogenik perlu dilakukan minimal selama 12 minggu. Rasio yang disarankan adalah 80–85% lemak, 16–18% protein, dan 2–4% karbohidrat. Komposisi ini memicu kondisi ketosis, di mana tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakar utama.
Meningkatkan Kualitas Hidup
Tak hanya berdampak pada fisik, diet ini juga memperbaiki aspek emosional pasien. Fungsi emosional meningkat, rasa cemas berkurang, dan semangat hidup kembali tumbuh. Bahkan, kualitas hidup secara menyeluruh pun meningkat.
Perlu Pendampingan Tenaga Medis
Meski hasilnya menjanjikan, diet ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Konsultasi dengan dokter dan ahli gizi sangat penting sebelum memulai. Diet keto bukan pengganti terapi utama, namun dapat menjadi pendamping yang mendukung proses penyembuhan secara menyeluruh.
Leave a Reply