Inilah Alasan Mengapa Diet Yoyo Bisa Terjadi Menurut Ahli Gizi

Inilah Alasan Mengapa Diet Yoyo Bisa Terjadi Menurut Ahli Gizi

Love Diet – Fenomena diet yoyo sering kali menjadi momok bagi banyak orang yang berjuang menurunkan berat badan. Meski awalnya berhasil mencapai berat ideal, tak sedikit yang akhirnya kembali ke kondisi obesitas. Menurut para ahli, pola ini tidak hanya disebabkan oleh kesalahan pola makan semata, tetapi juga karena faktor psikologis dan metabolik yang kompleks.

Obesitas sebagai Masalah Kesehatan Kronis

Obesitas kini tidak lagi dianggap sekadar masalah estetika, melainkan penyakit kronis yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka obesitas pada orang dewasa mencapai 23,4%, yang berarti satu dari empat penduduk Indonesia hidup dengan kelebihan berat badan. Kondisi ini bahkan membebani perekonomian nasional hingga Rp78 triliun per tahun, mencerminkan betapa seriusnya dampak obesitas terhadap masyarakat.

Selain faktor gaya hidup seperti kurang bergerak dan konsumsi makanan tinggi kalori, obesitas juga dipicu oleh aspek genetik, biologis, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya diperlukan pendekatan menyeluruh, bukan hanya sekadar diet jangka pendek.

Baca Juga : Penampakan Hantu Penunggang Tanpa Kepala di Meksiko Terekam CCTV Tahun 2025

Mengapa Diet Yoyo Terjadi?

Ahli gizi dr. Diana Suganda menjelaskan bahwa fenomena diet yoyo muncul karena banyak orang memandang proses penurunan berat badan sebagai sebuah program sementara, bukan perubahan gaya hidup permanen.

“Banyak yang berpikir diet itu punya awal dan akhir. Begitu berat badan ideal tercapai, pola hidup sehat dihentikan, lalu berat badan naik lagi bahkan bisa lebih parah,” ungkap Diana di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Kondisi ini disebabkan oleh perubahan metabolisme tubuh. Saat seseorang menurunkan berat badan drastis lalu kembali ke pola makan lama, metabolisme menjadi lebih lambat. Akibatnya, tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak dan penurunan berat badan berikutnya menjadi lebih sulit dicapai.

Dampak Perubahan Metabolisme Tubuh

Perubahan metabolisme inilah yang membuat tubuh bereaksi terhadap fluktuasi berat badan. Ketika seseorang kembali ke kebiasaan lama, tubuh seolah “ingat” masa kelaparan sebelumnya dan menyesuaikan diri dengan memperlambat pembakaran energi.

“Begitu mencoba diet ulang, berat badan tidak akan turun secepat sebelumnya karena sistem metabolisme sudah berubah,” jelas Diana. Hal ini menjelaskan mengapa sebagian orang merasa usahanya menurunkan berat badan berikutnya terasa lebih berat, meskipun mereka melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.

Strategi Mencegah Efek Diet Yoyo

Untuk mencegah diet yoyo, konsistensi dan perubahan mindset menjadi kunci utama. dr. Diana menyarankan agar setiap individu memandang proses diet sebagai bagian dari pola hidup jangka panjang, bukan target sementara.

“Pola hidup sehat seharusnya dijalankan seumur hidup. Jadi bukan sekadar sampai berat ideal, tetapi harus berkelanjutan,” katanya. Ia menambahkan pentingnya mengatur ulang sinyal lapar dan kenyang dalam otak agar tubuh bisa menyesuaikan kebutuhan energi dengan lebih baik.

Dengan memperhatikan kualitas makanan, memperbanyak aktivitas fisik, dan menjaga kestabilan emosi, seseorang dapat mempertahankan berat badan ideal tanpa harus terjebak dalam siklus naik-turun yang melelahkan.

Pentingnya Pendekatan Holistik dalam Penurunan Berat Badan

Menurunkan berat badan bukan hanya soal menghitung kalori, tetapi juga tentang memahami tubuh dan kebiasaan diri sendiri. Pendekatan holistik yang menggabungkan aspek gizi, aktivitas fisik, tidur, dan kesehatan mental sangat dibutuhkan.

Para ahli menekankan bahwa keberhasilan jangka panjang berasal dari keseimbangan antara tubuh dan pikiran. Saat seseorang mampu menikmati proses hidup sehat tanpa tekanan, hasilnya akan lebih stabil dan bertahan lama.

Kesimpulan: Jadikan Gaya Hidup Sehat Sebagai Komitmen Seumur Hidup

Diet yoyo tidak hanya melelahkan secara fisik, tetapi juga berdampak negatif bagi kesehatan jangka panjang. Oleh sebab itu, perubahan gaya hidup harus dijalankan secara konsisten. Seperti ditegaskan oleh dr. Diana, keberhasilan sejati bukan hanya menurunkan berat badan, tetapi menjaga keseimbangannya dalam jangka panjang.

Dengan memahami penyebab utama dan mengubah cara pandang terhadap diet, setiap orang memiliki peluang untuk keluar dari lingkaran diet yoyo dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan tubuhnya sendiri.

Loves Diet
https://lovesdiet.com

Leave a Reply